Wednesday, November 26, 2014

Meskipun Galak dan Jarang Tersenyum, Bapak adalah My Hero

Meskipun Galak dan Jarang Tersenyum, Bapak adalah My Hero

Apa kabar Ladies, kali ini kitaa segera membahas tentang Meskipun Galak dan Jarang Tersenyum, Bapak adalah My Hero. Sebagaimana kitaa ketahui bahwa hal tsb akhir akhir ini banyak di bahas di berbagai media sosial. Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut mengenai Meskipun Galak dan Jarang Tersenyum, Bapak adalah My Hero silahkan baca detailnya di bawah ini.

Foto: dok. pribadi/Lilis Sugiarti

Vemale.com - Bapak adalah salah satu sosok terhebat dalam keluarga saya. Saya sangat bersyukur Allah SWT memberikan seorang bapak yang luar biasa. Meskipun galak, hatinya lembut terhadap anak-anaknya.

Saya Ugi, salah satu reporter magang di Koran Sindo Batam. Saat ini saya jauh dari kedua orangtua, mereka tinggal di Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, bisa dibilang pelosok.

Sejak lahir hingga sekolah dasar (SD) saya tinggal di Desa Titi Akar, saat itu kedekatan antara saya dan bapak tdk seperti sekarang. Sewaktu saya kecil, bapak adalah sosok yang menakutkan, terlebih lagi jika sedang marah. Walau begitu, tdk semua kesalahan saya membuat bapak marah. Dulu sewaktu saya belajar bersepeda dan selalu jatuh, bapak sama sekali tdk marah. Bapak justru menyuruh saya terus mencoba mengayuh sepeda. Tak berselang lama akhirnya saya bisa bersepeda.

Saat saya melanjutkan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Dumai, saya tinggal bersama kakak sulung yang baru menikah. Saya kembali jarang komunikasi dg bapak, saat itu saya merasa bapak sangat tdk peduli terhadap saya. Bapak terlihat lebih sayang dan peduli terhadap kakak sulung saya, semua keluh kesah saya seolah tdk digubrisnya.

Saya tetap di Dumai saat melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) atas permintaan kedua orangtua, karena mereka khawatir terjadi apa-apa terhadap saya. Saya ikuti kemauan mereka meskipun hati saya menolak. Tibalah saatnya Ujian Nasional (UN), waktu itu saya merengek ke bapak agar sepeda motor di kampung dikirim ke Dumai. Saya ingin menggunakan sepeda motor ke sekolah tanpa harus menggunakan angkot. Bapak tdk ingin saya gagal dalam ujian hanya karena sepeda motor, akhirnya permintaan saya dituruti.


Foto: dok. pribadi/Lilis SugiartiFoto: dok. pribadi/Lilis Sugiarti

Setelah lulus SMA, saya kuliah di UIN SUSKA Pekanbaru, Riau. Saya mengambil jurusan Ilmu Komunikasi, saat itu saya tdk pernah minta pendapat bapak tentang jurusan yang saya ambil. Saya sempat pulang ke rumah karena perkuliahan belum dimulai, hampir sebulan di rumah.

Di rumah, bapak tdk pernah absen nonton berita. Waktu itu entah mengapa saya ikut nonton berita. Saat jeda iklan, bapak bertanya kepada saya, “Jadi kalau seperti itu harus kuliah di luar negeri ya?” Yang dimaksud bapak adalah menjadi presenter berita. Saya mengiyakan, saat itu saya belum mengetahui bahwa jurusan yang saya ambil termasuk dalam jurnalistik.

Setelah sebulan, saya kembali ke Pekanbaru untk kuliah. Dari sanalah saya dan bapak mulai dekat, kammi sering teleponan, curhat tentang kuliah, tentang kegiatan sehari-hari, hingga organisasi yang saya ikuti. Tanpa diminta pendapat pun, bapak sering memberi nasehat. Memang sejak kecil saya dan kedua kakak perempuan dididik keras, harus mandiri, tdk boleh jadi perempuan cengeng, harus tegar, tdk boleh patah semangat, tanamkan dalam hati untk terus berjuang.

Salah satu nasehat bapak yang membekas di hati,

 

Bapak tdk bergelimang harta, kitaa bukan orang kaya. Jadi bapak tdk bisa mewariskan materi, hanya nasehat dan pengalaman hidup bapak yang bapak wariskan. Semoga hidup kamu tdk seperti bapak, semoga kehidupan kamu lebih baik dari orangtua. 

Tahun 2010, saya, bapak dan saudara bapak melakukan perjalanan ke Kebumen, Jawa Tengah menggunakan bus. Itu adalah hasil rengekan saya selama beberapa tahun yang akhirnya dituruti. Saat itu, seakan langit penuh pelangi.

Selama perjalanan saya baik-baik aja. Namun selang beberapa hari di kampung kelahiran bapak, saya demam tinggi. Setelah pulang dari ziarah makam eyang putri dan eyang kakung, kammi mampir ke rumah salah satu keponakan bapak, saat itu hujan lebat. Bapak melihat saya mondar-mandir, dan setelah mengetahui bahwa badan saya panas tinggi, bapak langsung panik. Bapak sampai memaksa keponakannya memanggil dokter yang bertugas di sana.

Karena hari sudah sore, tdk ada lagi dokter yang buka praktek. Lalu saya dibawa ke rumah pribadi dokter walaupun masih hujan. Itu pertama kalinya saya melihat bapak panik dan khawatir dg keadaan saya. Sepulang dari rumah dokter, bapak memaksa saya untk makan banyak, minum air putih yang banyak, tdk boleh makan asam dan pedas.

Sejak itu hingga sekarang, saya sangat dekat dg bapak. Bapak selalu mengkhawatirkan keadaan saya. Apalagi jika saya sedang sakit atau belum makan, bapak bisa marah tapi marahnya dibalut dg rasa sayang yang sangat besar.

Tahun 2013 sebelum skripsi saya selesai, saya harus menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL). Alhamdulillah saya bisa PKL di Trans7 Jakarta selama dua bulan bersama dua rekan kuliah. Hampir setiap hari bapak menelepon saya hanya untk bertanya kabar dan memastikan apakah saya sudah makan atau belum. Bapak terus memberi semangat dan terdengar bahagia saat saya menceritakan hal-hal menarik selama berada di studio maupun di kantor Trans7.

Seminggu sebelum saya kembali ke Pekanbaru, saya sakit karena kelelahan. Sebenarnya saya tdk berniat untk menceritakannya ke orangtua, tetapi waktu itu tiba-tiba Mak menelepon dan tahu saya sakit. Bapak yang sedang mengiris daging ayam dan mendengar saya sakit langsung teriris jari tangannya. Saya sedih waktu itu, karena saya membuat jari bapak luka karena kaget.

Sejak kecil bapak tdk pernah mengekang saya, saya diberi kebebasan untk menentukan pilihan saya sendiri. Tetapi saya pergunakan kesempatan itu sebaik mungkin, saya tdk ingin mengecewakan orangtua.

Bapak...

Terima kasih untk segalanya, 

nasehat serta didikan keras bapak tdk sia-sia,

saya bisa merasakannya sekarang.

Bapak adalah My Hero :)

Aku sangat merindukan bapak, walaupun kitaa berjauhan tapi rasa sayang ini tdk pernah pudar. Doa untk bapak terus mengalir, doa bapak untk saya pun tdk segera berhenti.

Selamat Hari Ayah, selalu jadi Hero-ku ya pak,

I miss you.

(vem/yel)

Demikian ladies tulisan tentang Meskipun Galak dan Jarang Tersenyum, Bapak adalah My Hero yang bersumber dari http://www.vemale.com/inspiring/lentera/75894-meskipun-galak-dan-jarang-tersenyum-bapak-adalah-my-hero.html. Semoga artikel/berita ini bermanfaat buat anda semua. Jangan lupa share di G+ tentang Meskipun Galak dan Jarang Tersenyum, Bapak adalah My Hero ini,mungkin teman ladies juga butuh informasi ini. Terima kasih telah berkunjung, semoga ladies semua di beri kelimpahan rezeki.
thumbnail
Judul: Meskipun Galak dan Jarang Tersenyum, Bapak adalah My Hero
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait :

     
    Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
    Template Seo Elite oleh Bamz